13 Januari 2009

PALING TIDAK

Pembantaian itu sudah berlangsung hampir 3 minggu, dan tidak ada tanda-tanda akan selesai dalam waktu dekat. Semakin menambah jumlah korban yang jatuh. Bayi, anak-anak, wanita, remaja dan juga orang-orang lanjut usia menjadi bagian yang tidak ketinggalan tertimpa tangan jahat pembantaian itu. Memandang kejadian extra luar biasa ini banyak orang teriak-teriak tapi hatinya tertawa, banyak orang yang diam saja tetapi hatinya menangis, banyak orang yang maju dengan marah sepenuh ubun-ubunnya. Yang berbuat demikian boleh jadi termasuk kita, saya tidak tahu itu. Yang bisa memastikan adalah diri kita masing-masing.

Yang pasti sebagai seorang lelaki yang di identikan mempunyai kekuatan daya tahan menyikapi kepiluan dan keprihatinan, saya termasuk salah satu lelaki yang menangis menyaksikan pembantaian itu. Bukan hanya karena begitu banyaknya jatuh korban non kombatan termasuk anak-anak dan wanita, tetapi juga karena melihat tak ada satu kekuatan efektif manusia pun yang sampai detik ini bisa menghentikan pembantaian itu. Juga atas nama kemanusiaan dan hati nurani.

Memang saya pun tidak banyak bisa berbuat untuk kejadian extra luarbiasa ini, tetapi saya tahu banyak dari kita yang rela menolong, juga pertolongan dari "invisible hand" Allah SWT. Kepada-Nya layak kita memohon agar pembantaian itu segera berakhir, dan sang pembantai mendapatkan hukuman yang sepadan. Paling tidak inilah yang bisa kita berikan. Sebuah doa dalam keseharian kita untuk saudara-saudara kita di Palestina, terkhusus di kota Gaza. Karena mungkin, sekali lagi mungkin doa dari kita akan mempercepat datangnya pertolongan Allah SWT kepada saudara-saudara kita di Palestina.

Karena seperti kebijaksanaan hidup telah mengajari kita "kalau kita tidak bisa apa-apa, juga tidak bisa memberikan apa-apa, maka sekali-kali jangan pelit dalam memberikan doa. Yach! paling tidak kita mampu memberikan bantuan doa kepada mereka yang sedang ditimpa ujian keimanan ini.

(SOLO-JAWA TENGAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar