20 Maret 2009

MUHASABAH CINTA


Sungguh aku mampu menatapmu dalam pejam mataku

yang merenung dalam kecintaan penuh asa

yang meraung dalam kerinduan penuh rasa

merangkai utuh keindahan memuja


sungguh aku sanggup menghadirkanmu dalam lafas ucapku

yang mendendangkan untaian kata bernada lugu

yang menuturkan kehendak hati bersyair merdu

membawa sempurna ketenangan dada


sungguh aku bisa menangkapmu dalam penjara batinku

yang menundukan diri dalam tulusnya penyerahan

yang melembutkan hati dalam relanya kepasrahan

menyemai suci keikhlasan jiwa


meski aku menginsyafi

pejam mataku tak bebas dari goda

lafas ucapku tak lepas beriris dusta

penjara batinku pernah diterpa sirna

aku memang bukan manusia sempurna


jangan tertawakan diriku,

bila sampai kini tiada pandai aku merayumu dengan kata

jangan pula kau meninggalkanku,

jika sampai saat ini tiada berani aku datang kepadamu dengan rupa

karna sesungguhnyalah

hatiku berpaut kepadamu seluruhnya

sungguh tiada satupun yang lainnya...


-Untuk RINDARTI yang sedang menunggu bintangnya-


(JUMAPOLO-KARANGANYAR)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar