16 Juli 2009

SERATUS TAHUN LAGI




Kau lihat,
tebarannya mencari
memaksa tangan
rengkuh memeluk sunyi
dalam senyap meniduri


Jantung keluhkan asa
harap membelai hati
jangan jatuh, boleh runtuh
kobaran nyala membara
bakari sumsum bercinta mesra...


Sungguh!
tak usah tangismu
bulan tak akan pulang
pergi merantau mengejar damai
seratus tahun lagi!
senyuman itu bertandang
memandang matamu yang biru
seolah batu yang beku...


(JUMAPOLO-KARANGANYAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar